Monday, March 27, 2017

MEMBANGUN JARINGAN HOTSPOT MIKROTIK RB741


A.      Pembahasan

Hotspot mikrotik adalah suatu fitur yang disediakan oleh mikrotik untuk mengakses internet berdasarkan kuota (volume-based) dan waktu (time-based). Jaringan hotspot juga memerlukan username dan password untuk mengaksesnya. Sehingga cliet diharuskan memiliki account atau login name.

Hostpot mikrotik memiliki beberapa fitur yang sering digunakan didalamnya, yaitu :
-          Limitasi : batasan yang diijinkan oleh admin untuk user, diantaranya waktu yang dapat digunakan (uptime), kecepatan akses (data rate), kuota dan kebijakan firewall.
-          Bypass : semua koneksi akan diblock sebelum login ke hotspot server.
-          Advertisment : fitur yang digunakan untuk memunculkan pesan melayang (popup) sesuai keinginan admin.
-          Voucher : sebuah benda yang bersisi data atau keterangan tentang hotspot tersebut. Biasanya berisi username dan password yang bisa digunakan.

B.       Desain Jaringan

Gambar 1.1 Topologi Jaringan Hotspot

C.      Tujuan

Penggunaan hotspot pada sebuah jaringan digunakan agar client yang terhubung jika ingin berselancar di internet diharuskan memasukkan username dan password terlebih dahulu dengan batas waktu maupun kuota tertentu. Tujuannya agar tidak sembarang orang dapat mengakses internet.

D.      Konfigurasi
Konfigurasi IP DHCP pada mikrotik. IP > DHCP Client > Add (+)

Gambar 1.2 IP > DHCP Client


Gambar 1.3 IP Dhcp Client

Konfigurasi IP Address pada mikrotik. IP > Address > Add (+) >

Gambar 1.4 IP Address List

Konfigurasi Hotspot setup. IP > Hotspot > Hotspot Setup >

Gambar 1.5 IP > Hotspot

Gambar 1.6 Hotspot Setup


Gambar 1.7 Hotspot

Konfigurasi Router Gateway mikrotik. IP > Firewall > NAT > Add (+)

Gambar 1.8 Firewall NAT General


Gambar 1.8 Firewall NAT Action

Konfigurasi IP Address pada PC

Gambar 1.9 IP Address Client



            Baca juga : LAB 12 KONFIGURASI VPN (IPIP TUNNEL)

                               Bangun Pagi Ternyata Banyak Manfaatnya Lho!!!




E.       Pengujian

Pengujian dilakukan dengan mengakses alamat yang disediakan untuk masuk ke halaman login/logout mikrotik hotspot. Dan mencoba mengakses internet.

Gambar 1.10 Alamat Server Hotspot


Gambar 1.11 Halaman Login Hotspot

Username : user1
Password  : user

Gambar 1.12 Login Hotspot


Gambar 1.13 Hotspot Login Status

Gambar 1.14 Searching Google

Read More

LAB 12 KONFIGURASI VPN (IPIP TUNNEL)

A.      Pembahasan

VPN (Virtual Private Network) adalah sebuah jaringan point-2-point yang berada dalam jaringan publik. Point to point artinya metode pengalamatan jaringan pada dua device yang berbeda, yaitu menggunakan IP Address prefix 32. Karena prefix 32 tidak membutuhkan alamat broadcast maupun network.

Sedangkan IPIP Tunnel adalah metode penggunaan IP Address secara manual, yaitu menambahkan IP Address pada interface ipip-tunnel. Sebenarnya ada beberapa protokol yang digunakan dalam VPN, yaitu L2TP, PPTP, PpoE, EOIP dan lain-lain.

IPIP Tunnel juga akan menggunakan static routing agar masing-masing perangkat dapat saling terhubung stu sama lain.

B.       Desain Jaringan

Gambar 1.1 Topologi IPIP Tunnel

C.      Tujuan

Agar masing-masing client dapat terhubung melalui jalan pintas (IP 1.1.1.1/32 dan IP 2.2.2.2/32) maka diperlukan konfigurasi IPIP Tunnel pada perangkat router. Tanpa harus melewati jaringan 40.40.40.0/24.




                             Bangun Pagi ?? No Problem..

                             LAB 9 KONFIGURASI DYNAMIC ROUTING RIPv2




D.      Konfigurasi

Konfigurasi yang dilakukan pertama kali adalah menambah IP Address pada masing-masing router. IP > Address > Add (+)

Gambar 1.2 IP Address R1

Gambar 1.3 IP Address R2

Konfigurasi Interface IP Tunnel pada semua router. Interface > Add (+) > IP Tunnel

R1

Gambar 1.4 Interface > Add > IP Tunnel

Massukan IP Router R1 dan Router R2

Gambar 1.5 Interface ipip-tunnel R1

R2

Gambar 1.6 Interface > +  > IP Tunnel

Massukan IP Router R1 dan Router R2

Gambar 1.7 Interface ipip-tunnel R2

Konfigurasi IP Address Interface ipip-tunnel. IP > Address > Add (+)

Gambar 1.8 IP Address ipip-tunnel R1

Gambar 1.9 IP Address ipip-tunnel R2

Konfigurasi static routing pada kedua router. IP > Routes > Add (+)

Gambar 1.10 Static Routing R1
  
Gambar 1.11 Static Routing R2

Konfigurasi IP Address pada PC

Gambar 1.12 IP Address Client
E.       Pengujian

Pengujian dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan melihat jalur yang dilewati untuk sampai ke tujuan dan pengujian ping pada client. Jika jalur melewati IP 1.1.1.1/32 dan IP 2.2.2.2/32 maka konfigurasi berhasil.

Gambar 1.13 Pengujian Ping Dari Client 1

Gambar 1.13 Pengujian Jalur Yang Dilewati Dari Client 2

Read More

LAB 11 KONFIGURASI OSPF SINGLE BACKBONE SKENARIO 2



A.      Pembahasan

OSPF (Open Shortest Path First) adalah suatu metode routing otomatis yang akan memilih  rute terbaik untuk dilewati. OSPF memiliki beberapa kelebihan, seperti menggunakan jalur atau rute terbaik, memiliki konsep area, artinya jika routing OSPF digunakan dalam jaringan besar dapat dibagi-bagi menjadi beberapa aera.

OSPF yang menggunakan beberapa area dapat dikatakan sebagai OSPF Multi Area. Sedangkan untuk satu area atau biasa disebut area 0 bisa dikatakan sebagai OSPF Area Backbone.

Namun, jika hanya digunakan dalam jaringan kecil membutuhkan area backbone. Area Backbone merupakan protokol yang akan bertugas untuk menghubungkan area satu dengan area yang lain.

B.       Desain Jaringan

Gambar 1.1 Topologi OSPF Single Backbone

C.      Tujuan

Untuk menghubungkan client satu dengan client yang lain atau yang terjauh, menggunakan dynamic routing OSPF. OSPF dilakukan agar ketika Client 1 mengirim paket ke Client yang lain menggunakan jalur yang terbaik (best path).

D.      Konfigurasi

Konfigurasi IP Address pada Mikrotik. IP > Address > Add (+)

Gambar 1.2 IP > Address > Add (+)

Gambar 1.3 IP Address

Konfigurasi Routing OSPF (Router ID). Routing > OSPF > Instances > Double Klik “Default

Gambar 1.4 Router ID R1

Gambar 1.5 Router ID R2

Gambar 1.6 Router ID R3

Gambar 1.7 Router ID R4

Gambar 1.8 Router ID R5

Konfigurasi Routing OSPF (Area Backbone). Routing > OSPF > Network > Add (+)

 
Gambar 1.9 Area Backbone R1

Gambar 1.10 Area Backbone R2

Gambar 1.11 Area Backbone R3

Gambar 1.12 Area Backbone R4

Gambar 1.13 Area Backbone R5
  
Konfigurasi IP Address pada masing – masing client

Gambar 1.14 IP Client 1 & Client 2 

Gambar 1.15 IP Client 3 & Client 4

Gambar 1.16 IP Client 5




                   



E.       Pengujian

Untuk mengetahui apakah konfigurasi berhasil atau tidak, dilakukan dengan melihat tabel routing pada router dan pengujian ping pada semua perangkat. Jika pada tabel routing terdapat “DAo” maka konfigurasi sesuai dan jika dapat saling ping, konfigurasi berhasil.

Gambar 1.17 Tabel Routing R1

Gambar 1.18 Tabel Routing R2

Gambar 1.19 Tabel Routing R3

Gambar 1.20 Tabel Routing R4

Gambar 1.21 Tabel Routing R5

Gambar 1.22 Pengujian Ping
Read More