Monday, March 27, 2017

LAB 11 KONFIGURASI OSPF SINGLE BACKBONE SKENARIO 2



A.      Pembahasan

OSPF (Open Shortest Path First) adalah suatu metode routing otomatis yang akan memilih  rute terbaik untuk dilewati. OSPF memiliki beberapa kelebihan, seperti menggunakan jalur atau rute terbaik, memiliki konsep area, artinya jika routing OSPF digunakan dalam jaringan besar dapat dibagi-bagi menjadi beberapa aera.

OSPF yang menggunakan beberapa area dapat dikatakan sebagai OSPF Multi Area. Sedangkan untuk satu area atau biasa disebut area 0 bisa dikatakan sebagai OSPF Area Backbone.

Namun, jika hanya digunakan dalam jaringan kecil membutuhkan area backbone. Area Backbone merupakan protokol yang akan bertugas untuk menghubungkan area satu dengan area yang lain.

B.       Desain Jaringan

Gambar 1.1 Topologi OSPF Single Backbone

C.      Tujuan

Untuk menghubungkan client satu dengan client yang lain atau yang terjauh, menggunakan dynamic routing OSPF. OSPF dilakukan agar ketika Client 1 mengirim paket ke Client yang lain menggunakan jalur yang terbaik (best path).

D.      Konfigurasi

Konfigurasi IP Address pada Mikrotik. IP > Address > Add (+)

Gambar 1.2 IP > Address > Add (+)

Gambar 1.3 IP Address

Konfigurasi Routing OSPF (Router ID). Routing > OSPF > Instances > Double Klik “Default

Gambar 1.4 Router ID R1

Gambar 1.5 Router ID R2

Gambar 1.6 Router ID R3

Gambar 1.7 Router ID R4

Gambar 1.8 Router ID R5

Konfigurasi Routing OSPF (Area Backbone). Routing > OSPF > Network > Add (+)

 
Gambar 1.9 Area Backbone R1

Gambar 1.10 Area Backbone R2

Gambar 1.11 Area Backbone R3

Gambar 1.12 Area Backbone R4

Gambar 1.13 Area Backbone R5
  
Konfigurasi IP Address pada masing – masing client

Gambar 1.14 IP Client 1 & Client 2 

Gambar 1.15 IP Client 3 & Client 4

Gambar 1.16 IP Client 5




                   



E.       Pengujian

Untuk mengetahui apakah konfigurasi berhasil atau tidak, dilakukan dengan melihat tabel routing pada router dan pengujian ping pada semua perangkat. Jika pada tabel routing terdapat “DAo” maka konfigurasi sesuai dan jika dapat saling ping, konfigurasi berhasil.

Gambar 1.17 Tabel Routing R1

Gambar 1.18 Tabel Routing R2

Gambar 1.19 Tabel Routing R3

Gambar 1.20 Tabel Routing R4

Gambar 1.21 Tabel Routing R5

Gambar 1.22 Pengujian Ping


EmoticonEmoticon